Suron.co.Surabaya, Pemerintah lewat Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus meningkatkan daya saing industri manufaktur dalam menopang perekonomian nasional. Pasalnya, sektor manufaktur ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penerimaan devisa dari investasi dan ekspor hingga penambahan jumlah penyerapan tenaga kerja.
Dalam keterangan resminya, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menyebutkan, di triwulan II tahun 2024, industri pengolahan nonmigas berkontribusi sebesar 16,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa industri manufaktur merupakan sektor yang memiliki sumbangsih terbesar pada triwulan tersebut.
Selain itu, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan II-2024 mencapai 4,63 persen, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 18,82 juta orang sampai Februari 2024.
“Dari sisi kontribusi ekspor, industri pengolahan nonmigas masih mendominasi hingga 73,27 persen dari total ekspor nasional sepanjang Januari – Juni 2024 dengan nilai mencapai USD91,65 miliar,” kata Andi.
Untuk itu kata Andi, pihaknya berkomitmen untuk semakin meningkatkan mutu dan daya saing industri dalam negeri.
“Langkah ini direalisasikan juga melalui peran Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia,” pungkas Andi