SURON.CO, Mojokerto – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan berbasis digital Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) menginisiasi pelestarian alam di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Trowulan, Mojokerto.
Dalam kegiatan penanaman 6.208 bibit di area ini, sebanyak 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur terlibat dalam acara. Melalui aksi tersebut, harapannya generasi muda dapat menunjukkan kepedulian pada lingkungan dengan belajar dari cara hidup nenek moyang yang harmonis dan tidak merusak alam.
“Sejak 2019 Bakti Lingkungan Djarum Foundation meluncurkan Siap Darling yang merupakan gerakan generasi muda berbasis digital sebagai kanal komunikasi dalam melakukan berbagai aksi nyata secara konsisten. Salah satunya melalui aksi penghijauan dan literasi terkait lingkungan di berbagai kawasan candi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jambi. Hari ini, kami berterima kasih kepada 150 mahasiswa yang secara sukarela hadir untuk turut melestarikan KCBN Trowulan di Jawa Timur,” kata Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara, Selasa (27/8).
Inisiatif penanaman pohon di situs bersejarah sebagai bagian dari program Candi Darling sudah dilaksanakan BLDF sejak 2019 dengan menjangkau sejumlah wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra. Hingga Agustus 2024, terdapat 6 kawasan dan 12 candi yang telah dihijaukan. Yaitu Candi Prambanan, Candi Situs Ratu Boko & Idjo, Candi Gedung Songo, Candi Sambisari, Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Dieng, Candi Muarajambi, dengan melibatkan 1,132 mahasiswa dari 137 universitas di 81 kota-kabupaten di Indonesia.
Kegiatan penanaman pohon di KCBN Trowulan ini juga disambut baik oleh pemerintah setempat. Mojokerto, sebagai kota peninggalan kebesaran Majapahit juga menerapkan pesan harmonisasi dalam pengelolaan kota.
“Harapannya, inspirasi yang kami warisi dari leluhur dan tergambar di KCBN Trowulan ini dapat disebarluaskan ke berbagai kota di Indonesia untuk mendorong aksi kolaboratif yang bernapaskan alam,” ujar bupati Mojokerto dalam sambutan kunci yang disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto Zaqqi.
Adapun dalam sesi diskusi, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur Endah Budi Haryani menyebut, KCBN Trowulan merefleksikan jati diri bangsa, yang sejak zaman nenek moyang, hidup dalam keselarasan. Bahkan pada masa itu, ada prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang menggambarkan perintah raja untuk menjaga dan melestarikan alam.
“Pesan ini masih relevan untuk diteladani dan dipraktikkan, terlebih oleh generasi muda saat ini yang menjadi pewaris bumi. Aksi penanaman di Trowulan menjadi salah satu bentuk kepedulian yang dapat menginspirasi dan menggerakkan kaum muda saat dilakukan,” kata Endah.
Lebih lanjut, sesi diskusi ini juga menghadirkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto Zaqqi serta aktor, petualang, dan Pemimpin Redaksi inisiasi SayaPilihBumi Ramon Y. Tungka.
Acap kali berpetualang ke pelosok Indonesia, termasuk candi dan terlibat dalam inisiatif penanaman, Ramon mengaku, aksi tersebut semakin membangkitkan semangatnya untuk terlibat dalam konservasi lingkungan.
“Keberadaan generasi muda memegang peranan penting bagi masa depan kita termasuk untuk lingkungan. Tentu saya berharap apa yang kita lakukan hari ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya untuk turut melestarikan lingkungan. Terus menyebarkan konten positif di media sosial agar lebih banyak anak muda yang peduli dan melakukan aksi nyata untuk lingkungan,” ungkapnya.(*)