SURON.CO, Surabaya – Masih dalam upaya untuk mewujudkan proyek Institute of Research for Sustainability and Innovation (Inspirasi), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Focus Group Discussion bertajuk Integrasi Energi Terbarukan untuk Ekonomi Berkelanjutan, Rabu (14/8). Bertempat di Tower 2 ITS, ITS bersama praktisi industri kembangkan proyek Reidi menjadi lebih baik.
Kegiatan FGD ini merupakan lanjutan dari pengembangan proyek Inspirasi. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan program Inspirasi kepada masyarakat serta mempromosikan teknologi integrasi energi terbarukan dan implementasinya di Indonesia dalam mendukung energi berkelanjutan.
Selain dua tujuan tersebut, FGD ini juga menjadi ajang pemberian masukan dan saran bagi praktisi industri atas pengembangan proyek Reidi ke depannya. Untuk memfasilitasi tujuan tersebut, kegiatan ini dihadiri oleh beberapa perusahaan industri seperti PT PLN UID dan PT PLN Nusantara Power yang bergerak di bidang pembangkit listrik. Selain itu, hadir juga partisipan dari perguruan tinggi luar negeri seperti California Polytechnic University, Amerika Serikat dan Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Membuka diskusi, Koordinator Pengembangan Program Reidi Heri Suryoatmojo menjelaskan, Inspirasi merupakan program kerja sama riset yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kerja sama ini melibatkan para peneliti dari empat perguruan tinggi Indonesia, salah satunya adalah ITS. Salah satu bentuk kerja sama dari program Inspirasi adalah Reidi, sebuah living laboratory renewable energy atau laboratorium demonstrator pertama di Indonesia.
Reidi merupakan proyek yang akan dibangun di ITS. Pembangunan Reidi akan terdiri dari tiga tahapan. Saat ini, proses pengembangan Reidi masih memasuki tahap pertama. “Adapun, pembangunan program ini diprediksi akan rampung pada tahun 2028 dengan beberapa fitur penelitian yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama,” tuturnya, Kamis (15/8).
Lebih detail, Heri menyebutkan, salah satu fitur yang akan dihadirkan Reidi adalah flexible operation. Sebuah fitur yang memungkinkan Reidi sebagai wahana demonstrator bagi penelitian. Ke depannya, Reidi akan memungkinkan berbagai penelitian di bidang energi. Hal ini didukung dengan adanya fasilitas laboratorium seperti eco campus lab, photovoltaic lab, hydrogen lab, agrovoltaic lab, dan biomass lab.
Menanggapi penjelasan program Inspirasi dan Reidi, Guru Besar dari California Polytechnic University Taufik mengatakan bahwa ide dari proyek Reidi ini sangat menarik. Sejauh yang dijelaskan, program Reidi telah memfasilitasi semua sistem yang ada di kelistrikan kecuali pada perumahan dan gedung. Taufik berpendapat bahwa Reidi dapat dikembangkan lebih lanjut apabila sistem listrik di perumahan dan gedung juga dikembangkan.
Tanggapan yang sama perihal Reidi juga diberikan oleh General Manager PT PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo. Agus mengungkapkan bahwa PLN juga menyambut baik proyek Reidi ini. Agus berpendapat, proyek Reidi dapat mendukung riset di bidang energi. Hal tersebut sejalan dengan apa yang tengah PLN lakukan pada saat ini. “PLN berada di garis terdepan dalam mendukung program seperti ini,” ujarnya.(*)