SURON.CO, Surabaya – Pengembang properti PT Intiland Development Tbk tengah menyiapkan sejumlah proyek baru di Surabaya yang akan digarap tahun ini. Hal ini seiring dengan mulai meningkatkan permintaan pasar properti terutama segmen residensial.
Direktur Intiland wilayah Surabaya Harto Laksono mengatakan, saat ini Intiland sedang mengembangkan proyek perumahan di Surabaya. Seperti Amesta Living, dan proyek residensial ke-2 di Graha Natura akan ada klaster baru di level harga Rp 2-4 miliar ke atas, serta kelanjutan proyek Tierra Surabaya.
“Kami mulai menggarap proyek di market kelas menengah atas karena di segmen ini sudah mulai bergerak. Sebelumnya market yang bergerak setelah pandemi itu market yang di harga Rp 1 miliar ke bawah,” jelasnya, Senin (8/5).
Dia melanjutkan, belakangan ini memang pasar didominasi oleh end user sehingga segmen rumah di harga di bawah Rp 1 miliar lebih cepat bergerak. Sedangkan di market Rp 4 miliar ke atas sudah mulai ada permintaan untuk kebutuhan investasi. Termasuk di segmen properti secondary (rumah bekas). “Mereka mulai meluangkan dananya untuk investasi, dan pilihan investasi jangka panjang yang mereka lirik adalah sektor properti,” imbuhnya.
Harto menambahkan, properti di segmen perhotelan juga mulai tampak berpeluang pasca pandemi, apalagi secara global Wolrd Health Organization (WHO) telah mencabut status darurat Covid-19.
Baru-baru ini, Intiland telah meresmikan pembukaan hotel baru kelas bintang 5 yang pertama di Surabaya Barat bernama Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya di bawah pengelolaan PT Intiwhiz International (Intiwhiz Hospitality Management) guna memperkuat lini bisnis perhotelan.
Presiden Direktur Intiwhiz Moedjianto S Tjahjono mengatakan Whiz Luxe Surabaya merupakan hotel ke-25 dari jaringan hotel yang dioperasikan Intiwhiz seperti Whiz Capsule, Whiz Hotel, Whiz Prime Hotel, dan Grand Whiz Hotel.
“Kondisi ekonomi sudah membaik, pasar pariwisata dan perhotelan juga telah tumbuh signifikan. Untuk itu kami optimistis kinerja okupansi hotel kami akan membaik dan secepat mungkin beradaptasi dengan bisnis dan situasi ekonomi,” imbuhnya.
Berdasarkan data investor update, kinerja pendapatan perusahaan properti berkode saham DILD selama kuartal I 2023 tercatat mencapai Rp 1,54 triliun atau naik 174,3 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 562,5 miliar.(*)