SURON.CO, Sidoarjo – Bisnis kue kering mendulang cuan yang tak sedikit di momen Ramadan dan Idul Fitri. Hal ini pun dirasakan oleh pelaku UMKM asal Desa Wage, Aloha, Sidoarjo, Windayati dengan usahanya Retas Snacks And Cookies.
Perempuan 48 tahun ini sudah merintis usaha sejak tahun 2019 dengan modal awal Rp 1 juta. Berawal dari hobi membuat kue, ia pun berbisnis usaha kue hingga terus berkembang seperti sekarang salah satunya dengan bantuan KUR BRI.
“Usaha ini berawal dari hobi saya yang suka memasak dan suka membuat kue. Lalu, biasanya kalau beli di luar rasanya sering tidak sesuai, jadi akhirnya saya memproduksi sendiri,” ungkapnya.
Windayati mengaku sudah memiliki banyak pelanggan setia. Namun, jelang Lebaran pesanan bisa datang dari berbagai kalangan. Salah satunya order dalam jumlah besar dari dinas-dinas di daerah yang membuat omzet usahanya meningkat drastis selama Ramadan.
“Biasanya setiap bulan, omzet saya hanya sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. Namun, selama bulan Ramadan, omzet bisa mencapai Rp 10 juta per bulan,” ujar Windayati.
Pelan tapi pasti usahanya semakin berkembang. Bahkan, ia kini mampu mempekerjakan 3 orang karyawan untuk menjalankan usaha kue kering yang juga menjadi salah satu unit usaha Griya Kreatif Private miliknya. Dalam memanfaatkan momen Lebaran tahun ini, Windayati pun membuat inovasi baru berupa tampilan kue yang lebih menarik.
“Banyak yang mencari kue-kue kering untuk Lebaran, sehingga saya memanfaatkan kesempatan ini dengan membuat inovasi baru, yaitu nastar berbentuk bunga dengan selai di luar. Selain nastar bunga, saya juga menawarkan produk kastengel dan kue kering butter choco chips,” kata Windayati.
Windayati mengungkapkan program KUR Mikro dari BRI menjadi salah satu pendorong utama dalam menjalankan usaha kue kering dan memenuhi pesanan para konsumen. Tak hanya mendapatkan bantuan permodalan, nasabah aktif BRI ini juga mendapat dukungan penuh dalam pengembangan usaha melalui pendampingan dan pelatihan.
“Selain modal, BRI juga memberikan pendampingan usaha dan pelatihan yang sangat berharga. Saya tergabung dalam rumah BUMN, di mana saya mendapatkan berbagai pelatihan mulai dari peningkatan produk, kemasan, pemasaran, hingga strategi digital marketing,” ucapnya.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, pihaknya optimistis BRI dapat menyalurkan KUR tersebut sebelum tahun 2024 berakhir. Menurutnya, keyakinan ini tak lepas dari strategi yang telah disusun perseroan pada percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting dan perluasan jangkauan penerima baru.
“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM,” papar Supari.
“Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM Kue Kering ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM,” pungkasnya.(*)