SURON.CO, Madiun – Setiap daerah pasti memiliki tradisi tersendiri ketika momen Lebaran. Tak terkecuali masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun yang sepanjang tahun menerapkan tradisi mudik.
Ketika hendak kembali ke kota perantauan wajib membawa oleh-oleh khas Kabupaten Madiun, yakni brem. “Sudah jadi tradisi kalau Lebaran ini yang dicari brem kalau di Madiun, untuk oleh-oleh mudik atau kembali setelah mudik,” ungkap Yadikun, perajin brem di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Yadikun menjadi perajin brem sejak puluhan tahun lalu. Sehingga sudah hafal dengan tradisi dan kebiasaan warga Madiun. Salah satunya berburu brem ketika Lebaran.
Alhasil saat momen seperti ini brem buatannya banjir pesanan hampir 50 persen. “Desa Kaliabu ini sering didatangi warga karena memang sentranya brem, dan saat lebaran ini permintaan naik,” katanya.
Tingginya permintaan brem jelang lebaran ini membuat Yadikun meningkatkan produksinya. Pada hari biasa dia memproduksi setiap seminggu hanya dua-tiga kali. Saat bulan puasa, hampir setiap hari produksi dengan jumlah 1-2 kuintal.
“Rata-rata ini pembeli datang ke sini sendiri, ada juga yang pesan melalui online lalu kami kirim. Paling jauh pernah kirim ke Kalimantan dan luar pulau lainnya,” jelasnya.
Produksi Brem yang dibuat Yadikun cukup variatif rasanya. Mulai dari original, hingga ada berbagai rasa seperti rasa strawberry, coklat, pandan, nanas dan lain sebagainya. Tak hanya rasa yang variatif, ukuran pun juga dibuat beragam mulai dari mini, sedang, tanggung, hingga jumbo.(*)