SURON.CO, Malang – Banyak pelaku UMKM di Kabupaten Malang masih belum melek ilmu marketing. Meski bisa membuat produk berkualitas, namun kesulitan dalam hal pemasaran.
Hal itu terutama dihadapi oleh para pelaku usaha mikro yang belum memahami segmentasi pasar. Padahal, keberadaan UMKM menjadi salah satu penyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
Pengawas Koperasi Ahli, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kabupaten Malang Yuliarti menyatakan, jumlah total UMKM di Kabupaten Malang diperkirakan mencapai 431 ribu unit.
“Sementara yang sudah terdata melalui Program PL-KUMKM (Pendataan Lengkap Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah) tahun 2022 baru 99.578 pelaku usaha,” katanya.
Menurutnya, sebagian besar pelaku UMKM mengeluhkan kendala dalam hal pemasaran produknya. Meski bisa membuat produk yang bagus, namun kurang mengetahui pangsa pasar yang dituju. ”Para pelaku usahanya belum paham segmen pasar, termasuk produk apa saja yang diminati pasar,” tuturnya.
Akibatnya, banyak produk yang dibuat pelaku UMKM tidak laku karena kurang memahami marketing. Selain itu, Yuliarti menambahkan, sebagian pelaku usaha perlu menjaga kualitas produk yang dibuat.
Karena dari pengalaman yang ditemui di lapangan, pelaku usaha masih banyak yang belum menjaga mutu produknya. Sehingga pembeli yang baru pertama membeli akan kecewa dan tidak mau melakukan transaksi lagi. ”Kondisi ini hampir merata dan berlaku di sektor UMKM apa pun,” bebernya.
Yuliarti menyebut, untuk mengatasi dua kendala yang dihadapi pelaku UMKM tersebut, pihaknya melakukan berbagai langkah pembinaan, pengawasan serta pendampingan.
Pembinaan dilakukan secara online maupun offline. ”Untuk tahun ini, ada 2.500 pelaku usaha mikro yang bakal dilakukan pembinaan,” terangnya.(*)