SURON.CO, Mojokerto – Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menemukan produk terindikasi mengandung boraks yang dijual di sebuah supermarket di Kota Mojokerto. Ada dua jenis produk yang terindikasi mengandung boraks yakni krupuk rambak dan ceker ayam.
Moh Ali Kuncoro mengatakan, ia bersama Forkopimda Kota Mojokerto dan Bulog menggelar sidak di beberapa tempat. “Pasar Tanjung Anyar, Sanrio dan di Superindo. Semua ini kita lakukan bagian dari upaya memenuhi hak atas konsumen,” ungkapnya.
Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini, pemerintah melindungi konsumen agar harga kebutuhan di pasaran sesuai dengan apa yang ditentukan. Sasaran ke sejumlah supermarket untuk memastikan jajanan yang dibutuhkan masyarakat merayakan Idul Fitri tidak ada yang kadaluarsa.
“Kita cek satu per satu termasuk ada parcel yang kita bongkar, semua sesuai dengan ketentuan. Tidak ada barang yang expired. Cuma ditemukan ada sedikit jajanan yang diindikasi karena harus dilakukan uji laboratorium lebih lanjut Dinas Kesehatan, yakni diindikasi mengandung boraks,” ujarnya.
Menurutnya dengan temuan tersebut tidak serta merta menarik dari pasaran. Karena, tegasnya, masih indikasi sehingga perlu dilakukan uji laboratorium dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto. Pemkot Mojokerto juga berkoordinasi dengan Satgas Pangan.
Mas Pj (sapaan akrabnya) memastikan jika stok beras jelang Idul Fitri 1445 Hijriah aman dan harga beras di pasaran dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Ini lantaran harga beras di Kota Mojokerto dari hasil sidak masih sesuai HET yang ditentukan pemerintah pusat.
“Untuk harga beras, alhamdulillah sudah sesuai dengan ketentuan. Untuk medium, premium, semua masih dibawah HET. Cuma untuk yang medium, tadi kita lihat harganya pas Rp 10.900. Tapi untuk premium, kelas 1, 2, yang dibawah itu masih di harga Rp 13.900 dan yang kelas lebih tinggi di harga Rp 14.100,” katanya.
Mas Pj berharap supermarket di Kota Mojokerto bisa memberikan ruang terhadap UMKM. Pihaknya sudah meminta agar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) berkoordinasi masif dengan ritel-ritel modern.
“Untuk memberikan slot atau ruang agar produk UMKM kita bisa dipasarkan sehingga warga masyarakat Kota Mojokerto ekonominya juga ikut tumbuh. Semua demi UMKM kita naik kelas,” tegasnya.(*)