SURON.CO, Banten – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Misi Perdagangan dan Investasi antara Jawa Timur dan Banten di Aston Serang Hotel & Convention Center di Serang, Banten, Senin (11/9).
Pembukaan acara dilakukan oleh Gubernur Khofifah didampingi Al Muktabar, Pj Gubernur Banten ditandai dengan pemukulan genderang Badui.
Misi dagang yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 17.00 ini mencatat total nilai transaksi sebesar Rp 340,477 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 312,017 miliar berasal dari penjualan Jatim, sedangkan Rp 28,4 miliar untuk pembelian.
“Alhamdulillah, misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Banten ini mampu mencapai total transaksi sebesar Rp. 340,477 miliar,” katanya.
Khofifah menyatakan, misi perdagangan dan investasi Jatim kini telah menjangkau provinsi ke-33, yakni Banten. Acara kali ini diikuti total 157 pengusaha. Dari jumlah tersebut, 100 pengusaha berasal dari Banten dan 57 sisanya berasal dari Jawa Timur.
Khofifah menjelaskan, pertemuan antar pengusaha selama misi dagang selalu menghasilkan kolaborasi yang bermanfaat. Ia mencontohkan, seorang pengusaha asal Banten yang sedang mengerjakan proyek pembangunan kompleks apartemen sebanyak 1.000 unit hunian. Perabotan apartemen ini akan bersumber dari pengusaha yang berbasis di Jawa Timur.
Dengan memperluas jaringan dan menjalin kemitraan melalui misi dagang, kedua provinsi dapat memperoleh manfaat ekonomi dan mendorong pertumbuhan di wilayah masing-masing.
“Misi dagang adalah pertemuan antara trader dengan buyer, mereka mempertemukan produk yang tidak sederhana untuk dikenali lewat media online, maka mengenali barang secara langsung menjadi penting. Jadi ini merupakan pertemuan yang sangat penting dan menguntungkan bagi kedua daerah dalam bidang perdagangan,” kata Khofifah.
Jawa Timur menawarkan beragam komoditas potensial untuk dijual, seperti Pakan Ikan dan Udang, Rumput Laut, Daging Sapi, Bibit Tanaman, Hasil Olahan Tembakau, Bahan Bangunan, Pembangunan Rumah FLPP, Pembangunan Kerjasama Investasi, Kopi, Ayam Beku dan Beras.
Sedangkan Banten menyediakan komoditas seperti Beras Ungu beserta Promosi Hotel dan Kamar. Mereka juga menawarkan Coconut Charcoal Briquitte (Briket Arang Kelapa) .
“Jadi misi dagang ini bukan tiba-tiba ada barang yang akan didisplay untuk transaksi. Melainkan kita telah melakukan proses panjang melalui virtual bussiness meeting untuk menemu kenali produk mana yang bisa didisplay,” katanya.
Selain itu, Khofifah memberikan penjelasan mengenai misi dagang yang dilakukan Jatim di berbagai provinsi. Ia menyatakan misi dagang ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan kekuatan dan keunggulan masing-masing provinsi di Indonesia.
“Pasar dalam negeri merupakan pasar yang sangat besar. 270 juta masyarakat Indonesia adalah pasar yang luar biasa. Ekspor ke luar negeri memang penting, tapi bagi Jawa Timur menguatkan perdagangan antarpulau dan provinsi se Indonesia dengan jumlah market besar jauh lebih penting,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, terkait pembangunan daerah. MoU ini kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara dinas terkait di Jatim dan Banten, serta antara BUMN Jatim dengan Banten.
Selain itu, kesepakatan penting juga dibuat antara asosiasi seperti KADIN, HIPMI, IWAPI, FORKAS dan REI dari kedua provinsi. Perlu disebutkan bahwa semua perjanjian ini berhasil ditandatangani selama acara tersebut.
“MoU ni menjadi penting untuk saling menguatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Karena ini tidak bisa menunggu siapa-siapa. Jadi kita harus saling proaktif menemu kenali keunggulan komparatif dan kompetitif antar daerah,” kata Khofifah.
Khofifah juga mengenalkan adanya program ASN Belajar di Jatim yang berlangsung setiap hari Kamis pukul 08.00 hingga 10.00 WIB. Program ini menghadirkan pembicara berpengetahuan luas yang memiliki latar belakang dan pengalaman kuat di bidangnya masing-masing.
“Harapannya ASN bisa terus menempa diri dan menempa keilmuan sekaligus memperluas jejaring. Ini adalah format dan cara yang murah dan mudah serta ini diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jatim,” kata Khofifah.
“Dengan adanya MoU yang telah diteken hari ini harapannya ASN maupun Non ASN dari Banten bisa ikut. Ini jadi bagian dari Pemprov Jatim untuk memberseiringi Indonesia Emas 2045. Sehingga kalau generasi emas, maka SDM-nya harus mempunyai kapasitas dan intensitas yang tinggi pula. Semoga silaturahmi ini menjadi silaturahmi yang produktif bagi kita semua,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, Gubernur Khofifah dan Pj Gubernur Banten hadir menyaksikan penandatanganan komitmen transaksi antara pelaku usaha di Jawa Timur dan Banten. Salah satu perjanjian penting dicapai antara PT Suri Tani Pemuka Sidoarjo dan BB. Berkah, dengan nilai transaksi tahunan sebesar Rp 45 miliar. Perjanjian khusus ini melibatkan pertukaran 2.400 ton pakan udang dan ikan.
Komitmen signifikan lainnya juga terjalin antara Gapero Surabaya dan TSPM AMO Serang, dengan total nilai transaksi tahunan sebesar Rp 38,9 miliar. Perjanjian ini fokus pada komoditas rokok dengan nilai tukar setara 2,5 kontainer per tahun.
Selanjutnya, terdapat kesepakatan antara perusahaan Atrium Design dengan PT Limasland Realty Cilegon terkait komoditas furnitur interior apartemen. Jumlah yang terlibat kurang lebih 500 unit atau berukuran sekitar +-18.919m2; Komitmen ini bernilai tahunan sebesar Rp 35 miliar.
Terakhir, PT Tunas Jaya Daging Ponorogo bermitra dengan PT Dynibell Berkan Jaya Tangerang untuk transaksi komoditas daging sapi sebanyak kurang lebih 336 ton per tahun senilai Rp 33,6 miliar setiap tahunnya.
Di acara yang sama, Gubernur Khofifah juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempromosikan batik Jatim. Para model menampilkan keanggunan batik Dodot Iro Kabupaten Tuban melalui penampilan batik menawan bertajuk Wastra Batik.
Sekilas, batik jenis ini tampak kaku dan padat. Namun saat dikenakan memberikan sensasi sejuk dan nyaman karena sepenuhnya diproduksi dari bahan katun coklat alami.
“Saya kurang tahu di Indonesia, di mana lagi bisa ditemukan kapas coklat ini selain di Tuban. Tapi tanaman ini sangat mudah ditanam, bahkan bisa tumbuh di polybag dan tiga bulan sudah bisa dipetik dan kemudian dipintal menjadi benang untuk kemudian di tenun,” kata Khofifah.
Proses pembuatan batik juga sangat menarik. Menurut Khofifah, para pemuda di Desa Margorejo dan Desa Kedungrejo yang terletak di Kecamatan Kerek sudah membuat desain tradisional yang tetap dalam membatik. Sebaliknya, mereka kini melukis berdasarkan imajinasi dan kreativitas mereka saat ini.
“Jadi batik yang diperagakan secara cantik oleh Raka Raki Jawa Timur ini bukan sembarang batik. Karena nilai sejarah batik Tuban ternyata lebih tua dari batik Majapahit. Batik Majapahit adalah referensi dari Batik Solo dan Jogja. Pun penggunaan warnanya masih alami seperti indigo, kayu dan lain sebagainya,” jelasnya
“Inilah yang menjadikan nilai keunggulan komparatif dan kompetitif bagi Jawa Timur khususnya Tuban,” imbuh Khofifah.
Dalam peristiwa penting bagi Provinsi Banten, Gubernur Al Muktabar menyampaikan misi dagang tersebut merupakan tonggak sejarah. Dia menekankan bahwa upaya ini akan membangun hubungan ekonomi yang menguntungkan dan memupuk persatuan melalui inisiatif perdagangan dan investasi.
Al Muktabar menguraikan kemajuan mengesankan yang dicapai pada kuartal pertama tahun 2023 dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Hebatnya, Banten melampaui ekspektasi dengan capaian investasi melebihi 100 persen.
“Sehingga saya harapkan momen ini bisa menjadi peluang kerja sama yang bisa kita sinergikan. Seperti di Banten harga stok bawang merah cukup mahal. Saya lihat di booth ada bawang merah dari Jatim dijajakan. Saya harap ini bisa jadi peluang harmonisasi ekonomi,” harap dia.
“Terima kasih telah memilih Banten sebagai lokasi penyelenggaraan misi dagang. Semoga dengan menilik kembali sejarah Anyer-Panarukan, mengingatkan kita semangat konektivitas bisa menjaga stabilitas antar daerah,” ungkapnya.