SURON.CO, Mojokerto – UMKM Kota Mojokerto menjadi penyumbang laju pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah sektor transportasi dan pergudangan. Potensi UMKM pun terus menjadi prioritas hingga saat ini.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, berdasarkan data BPS tahun 2022, laju pertumbuhan ekonomi di angka 5,56 diperoleh dari tingginya sumbangsih UMKM makanan dan minuman.
“Faktanya, makan-minum ini mayoritas (diproduksi) UMKM. Jadi, panjenengan ini kalau bergerak bersama-sama, ternyata menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Kota Mojokerto,” jelasnya.
Wali kota yang biasa disapa Ning Ita ini juga mengungkapkan, Pemkot Mojokerto pun terus konsisten dalam mendampingi UMKM agar dapat menciptakan lapangan usaha baru melalui program Inkubasi Wirausaha-4P (Pelatihan, Pendampingan, Permodalan, dan Pembentukan Koperasi) sejak tahun 2021 lalu.
“Setiap tahun, pemkot menyediakan amggaran untuk fasilitas sertifikasi halal, BPOM, dan PIRT melalui Diskopukmperindag. Silakan dimanfaatkan,” ujar Ning Ita.
Lebih lanjut, di hadapan 100 pelaku UMKM peserta sosialisasi pagi itu, Ning Ita juga mengajak agar mereka turut serta mengedukasi pengusaha baru lainnya untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB). “Harapannya, yang sudah eksis menjadi pelaku UMKM harus bertahan dan kalau bisa dinaikkan kelasnya,” lanjut Ning Ita.
Diketahui jumlah UMKM Kota Mojokerto saat ini berjumlah 29.993. Pemkot Mojokerto pun terus berupaya melakukan pendampingan terhadap UMKM sehingga nilai produk yang dihasilkan dapat lebih tinggi dan mencapai pasar yang lebih luas.
“Supaya kita punya data yang jelas. Ini digunakan sebagai data agregrat. Misalnya digunakan oleh BPS untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dan yang lainnya. Dengan data yang jelas, dapat dilakukan pengukuran yang valid,” pungkasnya.(*)