SURON.CO, Jakarta – OVO meluncurkan fitur baru di aplikasinya dengan menghadirkan metode pembayaran QRIS CPM (Customer Presented Mode). Hadirnya fitur baru ini ditandai dengan kolaborasi bersama Alfamart. Salah satu jaringan distribusi ritel modern terbesar di Indonesia.
QRIS CPM merupakan sistem pembayaran berbasis teknologi QR. Diyakini mampu memudahkan dan mempercepat pengguna dalam melakukan transaksi non-tunai. Saat melakukan transaksi, pengguna hanya perlu semudah menunjukkan kode QR yang ada pada aplikasi OVO, untuk dibaca dan dipindai oleh mitra merchant.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Indonesia mengatakan, ia sangat mengapresiasi upaya para pelaku industry. Termasuk OVO, yang konsisten dalam menyediakan kemudahan transaksi uang elektronik guna mendukung upaya pemerintah menggiatkan transaksi non-tunai.
“Pengkinian proses transaksi elektronik tentunya dapat mempercepat dan mempermudah pengguna saat bertransaksi sehingga volume transaksi pun dapat mengalami peningkatan,” ujarnya, Senin (20/3).
Sedangkan Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, mengungkapkan, inovasi QRIS CPM di aplikasi OVO adalah bentuk nyata dukungan pihaknya terhadap inisiatif pemerintah dan Bank Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
“Kolaborasi OVO dengan Alfamart diharapkan akan semakin memungkinkan masyarakat di ratusan kota, kabupaten yang jauh dari kota besar, untuk bertransaksi digital secara mudah dan aman tanpa perlu membawa uang tunai,” ungkapnya.
QRIS CPM OVO di Alfamart makin melengkapi opsi pembayaran cashless bagi konsumen. Dengan begitu dapat memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi konsumen. Sekaligus meningkatkan efisiensi transaksi pembayaran di toko-toko Alfamart di seluruh Indonesia.
“Ini juga sejalan dengan program Kementerian Perdagangan agar QRIS bisa dilakukan di peritel lebih luas lagi,” ujar Marketing Director Alfamart Ryan Alfons Kaloh
Hadirnya QRIS CPM di platform dompet digital OVO sejalan dengan misi Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi industri sistem pembayaran di Tanah Air. Data Bank Indonesia 2022 mencatat transaksi uang elektronik melonjak sebesar 30 persen dan mencapai Rp 399,6 triliun dari tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan beberapa faktor, di antaranya meningkatnya jumlah penerimaan dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luas dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya perbankan digital.(*)