SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Sebanyak 28 mahasiswa dari 12 Perguruan Tinggi Negeri – swasta di Indonesia bakal mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) gelombang kedua di PT Petrokimia Gresik (PG), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero).
Sebelumnya, pada gelombang pertama atau periode Januari – Juli 2019, PG telah menerima sebanyak 13 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Sehingga dalam tahun 2019, total sudah ada 41 mahasiswa yang mengkuti PMMB ini di PG.
Peserta PMMB akan mengikuti magang di PG selama enam bulan, yaitu Agustus 2019 hingga Januari 2020. Mahasiswa ini berasal dari Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Banyuwangi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Hang Tuah, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Internasional Semen Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Widyagama, Universitas Jember, dan Universitas Wijaya Putra.
Direktur Pemasaran (Dirsar) PG, Meinu Sadariyo, mewakili Direktur Utama PG, Rahmad Pribadi, menjelaskan PMMB ini merupakan bentuk dukungan PG terhadap program pemerintah untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia melalui sertifikasi agar keterampilannya sesuai standar kompetensi dan diakui dunia kerja.
“Ada 142 perusahaan BUMN yang turut berpartisipasi dalam program ini, salah satunya Petrokimia Gresik. Ini merupakan program sinergi yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan didukung Forum Human Capital Indonesia,” ujar Meinu usai pembukaan PMMB di Gedung Diklat PG, Jumat (9/8).
Lebih lanjut Meinu mengungkapkan jika fasilitas yang ada di PG sangat mumpuni, untuk menerima mahasiswa magang bersertifikat. Apalagi terkait pendidikan dan pelatihan di bidang industri kimia, fasilitas PG menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Bahkan beberapa perusahaan sejenis malah belajar ke PG terkait penerapan kurikulum magang.
“Mereka mendapatkan pengembangan ilmu praktik lapangan, serta kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah didapat pada masa perkuliahan. Pada tahap akhir, peserta akan mengikuti uji kompetensi untuk kemudian berlanjut ke proses sertifikasi yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Nasional atau perusahaan atai ondustri,” kata Dirsar Meinu. (san)