SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – PT Petrokimia Gresik (PG), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), melanjutkan ekspor pupuk Urea Non Subsidi ke India sebanyak 45 ribu ton melalui dermaga utama PG di Gresik, dan akan diberangkatkan pada minggu kedua Bulan Agustus 2019.
Tercatat hingga Agustus 2019 kuantum ekspor PG untuk Urea telah mencapai 202 ribu ton, pupuk NPS 80,8 ribu ton, dan pupuk ZK 3,35 ribu ton.
Ketiga jenis pupuk ini telah diekspor ke sejumlah negara, seperti India, Sri Lanka, Tiongkok, Filipina, dan sejumlah negara lainnya di Asia dan Afrika.
Direktur Utama (Dirut) PG Rahmad Pribadi menjelaskan selain untuk menigkatkan kinerja ekspor perusahaan, ekspor Urea ini merupakan bentuk komitmen PG untuk mendukung pemerintah dalam menjaga neraca perdagangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saat ini kami sedang menjalankan program transformasi bisnis, untuk mewujudkan diri sebagai produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri. Salah satu inisiasi dalam program ini adalah melakukan penetrasi pasar pupuk komersil, baik di pasar domestik maupun mancanegara,” tandas Rahmad.
Lebih lanjut Rahmad menambahkan, capaian ini merupakan prestasi PG yang sangat bersejarah. Kendati dikenal sebagai produsen pupuk NPK terlengkap, ternyata PG juga mampu bersaing di pasar Urea.
“Di tengah tingginya pasokan Urea dan rendahnya harga Urea di pasar internasional, Petrokimia Gresik justru mampu bersaing hingga melakukan ekspor ke beberapa negara,” tambahnya.
Rahmad menyebutkan, produksi Urea PG cukup besar setelah beroperasinya pabrik Amoniak-Urea II pada tahun 2018. Sehingga kapasitas Urea PG meningkat dari 460 ribu ton menjadi sekitar 1 juta ton per tahun. Sehingga PG bisa mengekspor dalam jumlah besar, namun dengan tetap memprioritaskan kebutuhan pupuk dalam negeri. (san)