SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – DPRD Kabupaten Gresik akhirnya menyepakati menambah anggaran sebesar Rp 300 juta untuk dinas kesehatan, agar dibangunkan rumah sakit yang representstif di wilayah Gresik Selatan menyusul banyaknya permintaan masyarakat, agar pemerintah membangun rumah sakit negeri di daerah selatan.
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Khoirul Huda, mengatakan permintaan warga di wilayah Selatan itu langsung direspon legislatif.
Terbukti, saat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU P-APBD) 2019, Komisi IV mengusulkan tambahan anggaran Rp 300 juta untuk dinas kesehatan (Dinkes).
“Kami sepakat menambah anggaran Rp 300 juta di pos Dinas Kesehatan untuk rencana pembangunan RS daerah di wilayah Gresik Selatan. Kami yakin badan anggaran (Banggar) dan tim anggaran (Timang) akan menggolkan anggaran yang kami ajukan berdasar tuntutan masyarakat,” ujar, Khoirul Huda.
Menurut politisi asal Desa Suci Kecamatan Manyar ini, anggaran Rp 300 juta akan dimanfaatkan untuk feasibility study (FS), mencari lokasi bagi RS Daerah dan menakar respons masyarakat di sana. Baik melalui forum diskusi, jajak pendapat, atau pertemuan lain untuk minta masukan dan sumbangsih saran.
“Ini penting, sehingga kelak kalau RS daerah dibangun di Gresik Selatan tak menimbulkan pro dan kontra, terlebih gejolak di tengah tengah masyarakat itu sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, Huda menyampaikan, banyak pertimbangan logis mengapa Komisi IV sangat menghargai keinginan masyarakat Gresik Selatan agar di wilayah mereka dibangun sebuah rumah sakit negeri.
Selain dilandasi rasa keadilan kepada semua masyarakatnya, ujar Huda, masyarakat Gresik Selatan juga punya hak sama bisa menikmati pelayanan kesehatan yang memadai seperti masyarakat Gresik Kota yang berdekatan dengan RSUD Ibnu Sina.
“Hasil investigasi kami, masyarakat di sana sudah lama menantikan dibangunnya sebuah rumah sakit negeri, namun selama ini keinginan mereka tak kunjung terwujud,” teranganya.
Akibatnya, kata Sekjen DPC PPP Gresik ini, bila me,butihkan layanan kesehatan masyarakat Gresik Selatan lebih memilih ke rumah sakit di luar Gresik, terutama ke Sidoarjo atau Surabaya.
“Mereka tak mau berobat ke RSUD Ibnu Sina karena terlalu jauh. Sebetulnya Pemkab Gresik sudah menyiapkan Puskesmas di setiap kecamatan, namun sarana kesehatan itu belum memadai. Sebab, tak didukung peralatan medis yang cukup dan tdak ada dokter spesialis. Puskesmas belum bisa meng-cover kebutuhan layanan kesehatan masyarakat,” terang politikus asal Manyar ini.
Menurutnya, Pemkab Gresik masih kalah dengan daerah lain dalam memberikan pelayanan kesehatan memadai berupa rumah sakit. Padahal Kabupaten Gresik memiliki wilayah yang sangat luas.
“Saya contohkan Kabupaten Boyolali, yang sudah memiliki 3 rumah sakit negeri yang memadai. Ke tiga eumah skit itu, tersebar di wilayah tengah (kota), Barat, dan Timur. Masyarakat pinggiran tak perlu jauh-jauh berobat ke rumah sakit di pusat kota, tapi cukup ke rumah sakit yang ada di wilayahnya saja,” ungkapnya.
Sampai saat ini, Pemkab Gresik hanya memiliki RSUD Ibnu Sina di Jalan Dr. Wahidin SH Kecamatan Kebomas, dan RSUD Ibnu Mas’ud di Pulau Bawean. Namun, keberadaan 2 RSUD itu dirasa belum cukup.
“Idealnya, selain di Gresik Kota dan Bawean ada RS negeri di wilayah Gresik Selatan dan Utara. Makanya, kami akan memperjuangkan bisa mewujudkannya,” pungkasnya. (adv/san)