SURABAYAONLINE.CO-Kasus lahan sengketa di Bendul Merisi Kota Surabaya RW 12 hari ini Senin (15/7) resmi dilaporkan oleh Ketua DPP GNPK Jatim, Mariyadi SH MH ke Satgas Saber Pungli di kantor Kemenko Polhukam Jakarta. “Secara resmi sudah saya laporkan,” paparnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, dengan laporan ini maka masalah di Bendul Merisi akan segera terselesaikan. “Ini masalah sudah lama sekali, tentu warga ingin segera teratasi,” paparnya seraya menambahkan pihaknya sudah memberikan dokumen-dokumen yang mendukung upaya warga.
Seperti diberitakan kasus ini mencuat berkat inisiatif dari Yanto warga Bendul Merisi RW 12 bersama Nur Syailendra melaporkan hal ini ke SURABAYAONLINE.CO, yang kemudian banyak warga melapor dan kemudian bertemu Ketua DPP GNPK Jatim Mariyadi SH MH.
Mendapat laporan warga dan meneliti berkas-berkas, ternyata ada unsur pungli dalam pengurusan lahan yang jadi sengketa ini. Kasus lahan 11,57 hektare berawal dari peralihan pengilangan Dutch Shell. Pihak terakhir ini kemudian menyerakan ke PT Pertamina. Lalu sekitar 1995 PT Pertamina di wilayah itu tutup, kemudian status tanah itu simpang siur hingga kini.(*)