SURABAYAONLINE.CO- Selama delapan tahun terakhir ini, tanggal 25 Juni telah ditetapkan sebagai Hari Vitiligo Sedunia untuk membantu meningkatkan kesadaran terhadap suatu penyakit kulit yang dikenal sebagai vitiligo yang berpengaruh pada sekitar 1 dari setiap 100 orang di seluruh dunia.
Vitiligo menyebabkan kulit seseorang kehilangan pigmen, mengakibatkan perubahan warna pada bagian-bagian kulit, yang dikenal sebagai makula. Penyakit ini umumnya terjadi sebelum usia 20 tahun. Penyebab penyakit ini memang masih belum diketahui, namun faktor-faktor seperti stres, genetik, riasan, paparan terhadap toksin dapat memicu proses depigmentasi kulit. Meskipun bercak-bercak pada kulit tidak mengancam jiwa, namun ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosional dari pasien vitiligo. Karena miskonsepsi tentang vitiligo bisa menular, penderita kerap menjadi objek perundungan dan diasingkan dari pergaulan sosial — sehingga mengakibatkan banyak di antara mereka yang merasa rendah diri dan menderita trauma psikologis. Penderita vitiligo seharusnya berusaha sekuat tenaga untuk bekerja sama dengan dokter mereka karena dalam banyak kasus, perawatan dini yang tepat bisa membantu menghentikan penyebaran perubahan warna dan memulihkan pigmen. Mereka seharusnya menghindari swamedikasi (penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh seseorang atas inisiatifnya sendiri) atau obat-obatan tradisional, karena cara ini bukan hanya kurang tepat namun bahkan memperburuk situasi mereka saat ini. Ada satu fasilitas spesialis yang menyediakan rangkaian perawatan komprehensif adalah Novena Vitiligo Medical Centre di Singapura (https://www.novenavitiligo. Di Novena Vitiligo Medical Centre, pasian akan diberikan perawatan yang disesuaikan secara khusus, tergantung pada kebutuhan spesifik mereka. Setiap pasien akan diberikan penilaian secara menyeluruh terhadap gejala-gejala fisik mereka oleh para dokter di pusat medis ini. Selain mengamati ukuran dan luasnya depigmentasi, pasien juga akan ditanya tentang riwayat perawatan yang dijalani sebelumnya dan kebiasaan gaya hidup mereka. Baru setelah itu, para dokter akan merekomendasikan perawatan terbaik untuk pasien. Obat-obatan — Empat jenis obat-obatan eksklusif, yang terdiri dari paduan khusus antioksidan oral, juga tersedia. Fototerapi — Menggunakan teknologi mutakhir seperti Sistem Terapi UV Waldmann atau laser excimer308nm VTRAC. Pencangkokan — Pusat ini menawarkan pencangkokan kulit dan blister grafting (pencangkokan kulit lepuh). Transplantasi Melanosit — Sel yang membentuk pigmen, atau melanosit, dari kulit yang sehat dipindahkan ke area yang mengalami depigmentasi. Keberadaan berbagai opsi perawatan ini bisa membantu penderita vitiligo memperoleh kembali warna kulitnya — dan kepercayaan diri mereka — serta menjalani hidup yang mereka inginkan.(*) |