SURABAYAONLINE.CO– Camilan ringan saat ini menjadi makanan yang digemari masyarakat. Berbagai inovasi produk yang ditawarkan oleh produsen berhasil memikat masyarakat untuk membeli suatu produk camilan.
Camilan telur asin adalah salah satu contoh inovasi yang dikembangkan oleh Ahmad Ridlwan Jamil, alumnus Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair). Bisnis camilan telur asinnya diberi nama Telasin. Bisnis itu mulai dirintis Ahmad pada tahun 2017 silam.
Ahmad, sapaan karibnya, menceritakan proses merintis bisnis camilan yang sudah berkembang hingga kini. Awal merintis usaha Telasin tidak terlepas dari gagalnya berternak bebek sebelumnya. Namun, kegagalan itu tidak membuat Ahmad berhenti berinovasi. Telur bebek yang hanya sering dinikmati sebagai telur asin, dapat diolah menjadi camilan yang berbeda.
“Ide membuat Telasin itu datang dari sebuah problem yang kita tahu telur asin makanan bergizi, tapi permasalahannya kurang praktis dalam penyajian seperti makan bisa belepotan dan tidak tahan lama,” ungkapnya.
“Maka dari itu saya modifikasi menjadi snack telur asin bergizi yang tahan lama dan praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana,” tambahnya seperti diberitakan Unair News.
Bahan baku telur asin ia dapatkan dari supplyer demi mendapat kualitas terbaik. Untuk memikat pembeli, Ia menawarkan empat varian rasa. Rasa yang ditawarkan adalah pedas, original, barbeque, dan balado.
Untuk pemasaran, ia memanfaatkan media sosial Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Calon pembeli dapat mengakses akun Instagram @snacktelasin dan Facebook Snack Telasin. Tidak hanya online, ia juga menyediakan offline dengan jasa antar di sekitar Gresik. Konsumen juga bisa datang langsung ke Jl. Sembunganyar RT07/RW02 Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Dalam merintis usahanya, berbagai pengalaman suka dan duka pernah Ahmad dapatkan. Pengalaman suka yang ia dapat ambil adalah pengembangan diri tanpa batas. Inovasi yang ia terapkan pada produk Telasin mampu memberikan dampak terhadap lapangan kerja. Untuk saat ini mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada empat orang.
Tidak hanya pengalaman suka, pengalaman duka pernah Ahmad alami saat berbisnis. Kegagalan produksi hingga ditipu orang pernah ia alami. Namun duka itu tidak membuatnya patah semangat. Inovasi yang ia kembangkan dapat terwujud dengan olahan Telasin ini.
Tak hanya itu, bisnis yang Ahmad kembangkan juga pernah mendapat penghargaan. Penghargaan itu diraih dalam kompetisi bisnis bertajuk Entrepeneur Plus Festival (EnPlus) antar perguruan tinggi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) sebagai Juara III pada 2019.
Ahmad mengaku, hasil dari bisnis yang Ahmad kembangkan tidak terlepas dari ilmu yang ia dapat di bangku perkuliahan. Ia juga pernah tercatat sebagai mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.(*)