SURABAYAONLINE.CO– Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat, jumlah penumpang dari H-7 hingga H+6 Lebaran Idul Fitri 2019, mencapai 3.285.613 penumpang.
Sedangkan jumlah penumpang maskapai penerbangan pada 2018, mencapai 4.721381. Secara otomatis, ada penurunan jumlah penumpang pada mudik Lebaran tahun ini.
“Terjadi penurunan minus 30 persen penumpang,” ujar Ketua Posko Harian Terpadu Angkutan Lebaran Kemenhub, Ahmad kepada VIVA di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019.
Sedangkan, kata dia, dari 36 bandara yang dipantau hingga H+6 Lebaran ini, jumlah total flat atau penerbangan mencapai 27.412 flat. Tentunya, jumlah penerbangan ini mengalami penurunan dibandingkan 2018 lalu yang mencapai 36.313.
“Jadi, penurunan minus 25 persen dibandingkan dengan sebelumnya,” katanya.
Angka penurunan penumpang yang menggunakan pesawat untuk mudik dan arus balik pada Lebaran bisa disebabkan, karena kenaikan harga tiket yang mahal. Sehingga, masyarakat memilih mudik Idul Fitri dengan moda transportasi lain, salah satunya darat. Ditambah lagi, tol Trans Jawa sudah selesai dibangun.
“Tol Trans Jawa selesai, pasti bergeser. Orang akan berhitung menjadi lambat sedikit, tetapi menjadi terjangkau juga. Orang tidak semata-mata mudik, tetapi rekreasi. Mereka mencoba menikmati itu (tol Trans Jawa),” katanya.
Memang, sejauh arus mudik dan balik Lebaran ini tidak ada kejadian untuk jalur udara. Tapi memang, pihak dari Ditjen Udara Kembhub melakukan pemantauan terhadap aktivitas masalah gunung api di berbagai daerah di Tanah Air. Seperti di Gunung Agung di Bali, dan Anak Gunung Kratau di Banten.(*)