SURABAYAONLINE.CO-Mantan ibu negara, Kristiani Herrawati, atau dikenal sebagai Ani Yudhoyono, istri dari Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, tutup usia pada Sabtu (01/06) siang.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan tepat pada pukul 11.50 waktu Singapura, atau 10.50 WIB, Ani Yudhoyono dinyatakan meninggal dunia.
“Ibu Ani Yudhoyono telah meninggalkan kita sekitar pukul 11.50,” ujar Imelda, Sabtu (01/06).
Sempat dilaporkan membaik, kondisi Ani dilaporkan menurun dan kembali menjalani perawatan intensif di ruang ICU National University, Hospital, Singapura. Kondisinya terus menurun hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Penyakit kanker darah diketahui merupakan penyebab dirawatnya Ani Yudhoyono sejak 2 Februari lalu di Singapura. Penyakit kanker darah ini sendiri mungkin dimiliki oleh seseorang walau tidak ada tanda-tanda gejala tertentu sebelumnya.
“Kanker darah bisa saja ditemui pada pasien yang tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, tak selalu demikian. Sejumlah pasien menunjukkan gejala tertentu yang sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut,” kata konsultan hematologi Parkway Cancer Centre Singapura, Colin Phipps Diong.
Pada umumnya, seseorang yang terkena kanker darah menunjukkan beberapa gejala awal. Di antaranya, kata Colin, demam dalam waktu yang lama, keluar keringat dingin di malam hari, tak nafsu makan, berat badan turun drastis tanpa direncanakan. Lalu, pada sebagian orang ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
Pada banyak kasus, seseorang diketahui mengalami kanker darah usai melakukan pengecekan darah. Ketika hasil cek darah menunjukkan ketidaknormalan sebaiknya segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti disarankan Colin.
Ketika menunjukkan gejala-gejala di atas, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes untuk menegakkan diagnosis. Mulai dari pengecekan riwayat penyakit, tes darah, tes sumsum tulang belakang.
“Waktu itu penting. Kecepatan dan akurasi itu penting dalam menegakkan diagnosis. Sehingga untuk tes tahap awal, butuh waktu sekitar dua hari untuk mengetahui penyakit pasien tersebut,” tutur konsultan senior hematologi dari Parkway Cancer Centre Singapura, Lim ZiYi di kesempatan yang sama.
Pengetahuan ditambah teknologi canggih akan membantu dokter menegakkan diagnosis penyakit yang didera pasien.
“Diagnosis itu yang paling penting karena kanker darah itu ada banyak tipe. Dengan diagnosis tepat, pengobatan yang dilakukan bisa tepat sasaran,” kata Lim.(*)