SURABAYAONLINE.CO-Empat tahun sudah aktris sekaligus presenter Susan Bachtiar menggeluti hobi berlari marathon. Bersama sang suami, Roger Van Tongeren, Susan mengaku sering kali mengikuti beberapa ajang lari marathon, di antaranya Jakarta Marathon, Bali Marathon, hingga Chicago Marathon.
Bintang film Perempuan Punya Cerita ini mengungkap bahwa kesukaannya terhadap marathon bermula saat dirinya memiliki keinginan besar di usianya mulai memasuki 42 tahun. Ia bahkan berharap keinginannya untuk bisa berlari 40-an kilometer bisa terwujud.
“Jadi awal pertama saya suka lari sudah lama, tapi balik lagi, kalau kita lari kan kadang kita mau naik kelas ya. Dari jarak pendek mau jarak jauh. Nah kebetulan saya dan suami saya punya hobi sama. Kita sama-sama suka lari. Tapi dulu lari marathon enggak pernah kepikiran, karena lari 10 km dan ngebayangin lari lebih dari 10 km itu sudah mulai sakit, enggak usah lari, mikir saja sudah sakit haha Akhirnya tapi kita juga punya bucket list, kalau saya pribadi, saya harus bisa mengalahkan diri saya pribadi untuk bisa lari marathon,” papar Susan Bachtiar saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Selasa (21/5/2019).
“Kebetulan momennya bagus, karena pada saat itu saya mau ulang tahun yang ke 42, saya dan suami saya umurnya sama. Jadi saya bilang sama dia ‘Yuk kita mau umur 42 kita ngapain ya? Lari 42 kilo?’ memang sih nekat tapi why not, dan itu juga buat kita lebih semangat,” sambungnya.
Susan mengungkap bahwa kala itu dirinya berhasil menyelesaikan finish saat berlari di ajang Jakarta Marathon dengan jarak tempuh 42 km. Meski usai berlari dirinya sempat merasa bahwa hal tersebut merupakan kali pertama dan terakhir ia mengikuti marathon. Akan tetapi yang terjadi justru kebalikannya, ia malah berkeliling Indonesia bahkan hingga Chicago, hanya untuk melakukan lari marathon.
“Jadi terjadilah di umur 42 saya lari full di Jakarta Marathon. Bukan marathon yang ideal, karena Jakarta kan panas banget, matahari kayak ada tujuh di atas. Jadi puji Tuhan bisa finish,” tuturnya.
“Setelah itu otomatis dipikiran enggak akan mau lagi lari marathon, tapi esok paginya pikirannya berbeda, saya harus lari dimana lagi ya? Ternyata ya itu, mungkin ada yang menyirap gitulah. Waktu itu sempat terpikir seperti itu, karena pada dasarnya saya kepikiran, ‘Ah lari di Indonesia sajalah enggak perlu ke luar’,” pungkas Susan Bachtiar.(*)