SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Momentum bulan Ramadan tidak hanya sebatas menjaga hawa nafsu, tetapi juga menjaga diri dari berbagai hal-hal yang dibeci oleh Allah.
Apalagi saat ini marak informasi bohong atau hoaks. Untuk itu, Koordinator Kader Muda NU Fandi Ahmad Yani mengajak masyarakat melakukan ‘Puasa Hoaks’.
“Puasa Hoaks artinya tidak bicara atau menyebarkan berita kecuali benar dan manfaat , karena semua ucapan dan tindakan akan di pertanggung jawabkan,“ kata pria yang akrab disapa Gus Yani ini, Senin (13/5).
Dalam sejarah Islam, kata Gus Yani, berita bohong menjadi sebab guncangan besar bagi tatanan keislaman yang telah dibangun oleh Nabi Muhammad. Itu terjadi saat terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, yang kemudian disebut sebagai al-fitnah al-kubra (fitnah besar).
Saat itu, umat Islam saling menebar berita bohong tentang pembunuhan Khalifah Usman untuk kepentingan politik. Sehingga terjadi perpecahan pertama dalam sejarah Islam, yang bermuara pada peperangan antara Ali dan Muawiyah serta lahirnya sekte-sekte dalam Islam.
“Peristiwa itu harus kita jadikan pembelajaran bersama, sehingga tujuan berpuasa yakni berakhlak mulia dapat terwujud,” jelas menantu KH Agoes Ali Masyhuri, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan Sidoarjo.
Menurut Gus Yani, Di era media sosial saat ini, siapapun berhak mengunggah informasi. Karena itu, proses verifikasi atau memilah informasi menjadi penting.
“Informasi yang kita terima, jangan buru-buru disebarkan, kita harus mengecek dulu kebenarannya,” ucap pria asal Kecamatan Kebomas, Gresik itu. (san)