SURABAYAONLINE.CO-Garam sudah jadi bagian makanan manusia sejak ratusan tahun lalu. Di Abad Pertengahan di Eropa, garam kerap disebut “emas putih” karena sangat mahal. Venesia menjadi kawasan ekonomi kuat di masa itu karena berhasil monopoli perdagangan garam. Nama kota Salzburg (foto) di Austria berarti “puri garam”. Tambang-tambang garam di daerah sekitarnya kini jadi tujuan wisata.
Sodium yang dikandung garam membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Jika asupan garam terlalu tinggi, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk membersihkan jaringan dalam tubuh agar otot dan organ-organ lain bisa berfungsi baik. Jika orang tidak minum cukup air, tubuh akan menarik cairan dari sel-sel dan ini akan menyebabkan dehidrasi.
Jika konsumsi garam sangat tinggi sehingga mengganggu fungsi ginjal, ini bisa menyebabkan orang lebih sering urinasi. Dalam hal ini urin mungkin berwarna kuning pupus sehingga tampak seperti normal, namun protein yang dikandung dalam urin akan menunjukkan tanda gangguan ginjal. Dalam hal dehidrasi, urin yang dilepas tubuh semakin sedikit, dan menjadi lebih kental serta berwarna kuning tua.
Apakah cincin di jari sekarang jadi terasa agak sempit? Atau sepatu? Atau juga mata tampak bengkak di pagi hari? Penyebabnya mungkin terlalu banyaknya asupan garam. Walaupun penyebab lain mungkin ada juga. Terlalu banyaknya garam menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan, akibatnya bagian tubuh tertentu membengkak.
Tingginya konsumsi garam juga bisa menyulut kembung karena tubuh berusaha menahan lebih banyak cairan untuk menjaga keseimbangan. Health24 melaporkan, garam dalam jumlah tinggi kerap ditemukan dalam makanan olahan. Sehingga dianjurkan untuk memasak makanan sendiri dari bahan-bahan mentah.
Ginjal bertugas menyingkirkan produk-produk beracun, menjaga keseimbangan cairan dan mengontrol produksi sel-sel darah merah. Konsumsi garam terlalu banyak bisa sebabkan gangguan ginjal, karena menambah protein dalam ginjal dan akibatnya, meningkatkan risiko gangguan ginjal serta risiko timbulnya batu ginjal.
Menjaga keseimbangan antara sodium dan potasium sangat penting bagi tubuh, karena kedua unsur kimia ini bertanggungjawab bagi kontraksi otot. Jika keseimbangan terganggu akibat tingginya asupan garam, orang bisa menderita kejang pada otot dan diiringi dengan rasa sakit.
Banyaknya sodium dalam tubuh meningkatkan volume darah, sehingga memerlukan ruang lebih luas dalam pembuluh darah. Tekanan terhadap pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat. Dampaknya bisa berupa sakit kepala barat yang sering muncul.
Tingginya tekanan darah yang disulut banyaknya jumlah asupan garam lebih jauh bisa merusak arteri yang menyalurkan darah ke otak. Ini bisa menyebabkan turunnya kemampuan orang untuk berpikir dan berkonsentrasi dalam tugas sehari-hari. Selain itu, dehidrasi bisa menyebabkan merosotnya ingatan, rasa lelah dan lambatnya reaksi.
Garam membuat makanan menjadi enak. Oleh sebab itu tendensi menambah garam dalam makanan sangat kuat. Jika terbiasa memakan makanan yang asin, timbul ketagihan untuk makan garam dalam jumlah banyak. Tapi ini bisa diatasi. Yaitu dengan secara sadar menambah rasa lain dalam masakan, baik dengan rempah-rempah, atau sari lemon.(*)