SURABAYAONLINE.CO- Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019 akan dimulai pada 13 April. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh UNAIR. Termasuk, persiapan sumber daya manusia dan komputer pribadi (PC) sebagai alat untuk melaksanakan ujian.
Mengenai hal ini, kanselir UNAIR. Moh Nasih didampingi oleh presiden UTBK UNAIR, Junaidi Khotib, Ph.D., yang memberikan penjelasan kepada tim media pada Jumat (5/4/2019) di ruang rektor, Kantor Administrasi UNAIR. Dalam siaran persnya, Profesor Nasih mengatakan bahwa, sejauh ini, UNAIR siap merayakan UTBK, yang pada gelombang pertama akan diadakan pada hari Sabtu, 13 April 2019.
“Dalam prosesnya kami telah menyiapkan semua server, Insya Allah, tidak ada masalah, kami melibatkan banyak pihak dan kami sudah meninjau semuanya,” jelas Kanselir.
Ada dua gelombang tes UTBK. Gelombang pertama akan dihadiri oleh 13.856 peserta, sedangkan gelombang kedua akan memiliki 11.996 peserta. Secara total, ada 25.852 peserta yang akan bergabung dengan UTBK di UNAIR.
Pada gelombang pertama, kapasitas yang disediakan oleh UNAIR terpenuhi 99,83 persen. Hanya ada 1-2 kursi yang tidak digunakan. Sementara di gelombang kedua, 82,72 persen kursi yang disediakan digunakan.
Dalam implementasi UTBK, Universitas Airlangga bekerja sama dengan beberapa kampus di Surabaya. Antara lain, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Doktor dari Universitas Soetomo (Unitomo), Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) dan Sekolah Ekonomi Indonesia Surabaya (STIESIA).
“Di UTBK UNAIR, 1.085 PC disiapkan di UNAIR, 75 PC di Universitas Muhammadiyah Surabaya, 50 PC di Unitomo, 100 PC di Untag, 180 PC di STESIA, dan 13.000 PC lainnya siap digunakan,” kata Kanselir.
Dalam setiap gelombang, Profesor Nasih melanjutkan, UNAIR menyiapkan sekitar 80 orang untuk mengawasi jalan raya UTBK.
“Kami berharap masyarakat, terutama calon mahasiswa, mempersiapkan diri dengan baik,” kata guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu.
Profesor Nasih mengatakan bahwa komite UTBK menyesuaikan jalannya ujian untuk menghindari beberapa hal, termasuk penipuan. Dia meminta siswa yang akan mengikuti tes untuk mengetahui aturan tentang UTBK.
Dari berbagai regulasi itu, antara lain, pertama, siswa harus sudah berada di tempat 30 menit sebelum ujian dimulai. Pada jam 7:00, para peserta sudah siap di venue, dan pada jam 7:30 para peserta memasuki ruangan bersama. Dalam 30 menit, ada kesempatan untuk melihat kursi, panitia pencocokan wajah dan persiapan lainnya.
“Pada jam 8:00 di sebelah kanan, ujian akan dimulai.” Peserta yang tiba setelah jam 8:00, meski mereka hanya memiliki selisih 1 menit, tidak bisa mengikuti ujian dan dianggap absen, “kata rektor. .
Kanselir juga menekankan bahwa para peserta tidak diperbolehkan membawa alat tulis, alat komunikasi, kertas dan peralatan lainnya. Semua barang alat tulis akan disiapkan oleh panitia, termasuk kertas untuk dihitung.
Saat merujuk pertanyaan yang diajukan kepada UTBK, Kanselir mengatakan bahwa UNAIR tidak berpartisipasi dalam persiapan pertanyaan. Semua pertanyaan UTBK berasal dari pusat, dalam hal ini Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).(UNAIRNEWS)