SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Salah satu produk handal hasil riset yang dilakukan PT Petrokimia Gresik (PG), adalah pupuk organik bersubsidi ‘Petroganik’.
Pupuk ini lahir tahun 2004 sebagai jawaban atas hasil penelitian Pusat Tanah dan Agroklimat Bogor pada tahun 2003, yang menyebutkan sebagian besar tanah pertanian di Indonesia mengandung kadar C-organik di bawah 2 persen. Sementara tanah yang sehat minimal mengandung kadar C-organik sebesar 5 persen.
Sementara itu, pupuk organik Petroganik memiliki kandungan kadar C-organik sebesar 12,5%. Dengan demikian, pupuk organik Petroganik berfungsi tidak menambah unsur hara, melainkan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan struktur tanah. Sedangkan kebutuhan unsur hara tanaman dapat dipenuhi dari pupuk anorganik.
Direktur Pemasaran PG Meinu Sadariyo mengatakan, pola pemupukan berimbang ini merupakan wujud dari keberlanjutan pertanian (Sustainable Agriculture) dimana pupuk organik berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, dalam hal ini menjaga tanah agar tetap subur.
“Tidak sekedar itu, PG juga menerjunkan petugas lapangan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan kepada petani tentang pentingnya pupuk organik Petroganik terhadap kelestarian lingkungan. Kami juga mengerahkan empat unit Mobil Uji Tanah, guna membantu petani mengukur tingkat kesuburan tanah dan memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat,” ujar Meinu.
Hal ini, tambah Meinu, merupakan bagian dari transformasi bisnis dimana PG saat ini tidak sekedar menjual produk melainkan menawarkan solusi. Tidak hanya bagi petani melainkan memberikan solusi dalam skala yang lebih luas, yaitu solusi bagi sektor agroindustri, melalui serangkaian produk dari hulu hingga hilir. (san)