SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Takut dipenjara karena salah dalam mengelola keuangan desa, sebanyak 330 kepala desa sepakat melibatkan pendampingan pihak kejaksaan dan kepolisian.
Tidak hanya itu, Pemkab Gresik melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa membeeikan Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa dengan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes) tahun 2019 untuk para kepala desa se Kabupaten Gresik.
Bimtek yang diadakan di Ruang Mandala Bakti Praja, Kamis (28/2), dibuka Wakil Bupati Dr. Mohammad Qosim swkaligus sebagai pemateri. Pembicara lainnya adalah Kapolres AKBP Wahyu S. Bintoro dan Kajari Pandu Pramukartika, SH. Juga hadir sebagai nara sumber, adalah Rien Retnowati, pejabat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Propinsi (BPKP) Jawa Timur.
“SisKeuDes ini diciptakan untuk tertib administrasi dan transparansi keuangan desa. Saya bangga apabila semua desa di Kabupaten Gresik sudah menggunakan, dan menguasai aplikasi SisKeuDes. Sehingga aplikasi ini sudah optimal dilaksanakan, pada pencatatan keuangan di seluruh desa di Gresik,” tandasnya.
Kapolres AKBP Wahyu Sri Bintoro menegaskan, agar Kades tidak usah takut dievaluasi dalam melaksanakan pembangunan dengan dana desa. “Kalau Anda semua jujur, transparan dan mengelola keuangan desa dengan professional serta pertanggungjawabannya jelas. Tentu saja tidak perlu ada ketakutan,” tambah Kapolres.
Kajari Pandoe mengingatkan, tentang korupsi apabila ada kerugian negara dan ada perbuatan melawan hukum. Untuk menghindari kesalahan dalam pengunaan dana desa, bahkan Kajari menawarkan bantuan pendampingan untuk sharing dibidang hukum gratis kepada para kepala desa yang hadir.
“Dalam perencanaan pembangunan ikutkan BPD dan tokoh masyarakat, pelaksanaan swakelola dibicarakan dengan masyarakat, spek bangunan harus sesuai, harga yang digunakan harus sesuai dengan harga setempat, penyerapan anggaran tidak dipaksakan dan sesuaikan dengan target waktu” katanya.
Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Edy Hadisiswoyo mengatakan semua pengelolaan keuangan desa harus masuk siskeudes untuk mempermudah dalam pencatatan keuangan desa. “Kami menyelenggarakan Bimtek ini karena masih banyak desa yang belum mengoptimalkan aplikasi ini. Padahal sejak tahun 2018, semua desa sudah menggunakan aplikasi ini. Saya berharap, tahun 2019 ini penggunaan aplikasi siskeudes ini bisa lebih optimal” ujarnya. (san)