SURABAYAONLINE.CO-SEDERHANA hanya sebuah kata yang terdiri dari 5 huruf. Gampang
pengucapannya dan sangat familiar di telinga. Tapi diakui atau tidak dalam
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari tidaklah gampang. Perlu latihan
dan kemauan hingga terbentuk dalam kepribadian seseorang.
Setidaknya begitulah sosok Bagas Angkasa, caleg DPR RI dari PPP Nomor urut 1 Daerah
Pemilihan (Dapil) IV Jember-Lumajang. Pintunya selalu terbuka dan siap
memperjuangkan semua orang, golongan , latar belakang dan lintas agama bila
terpilih menjadi wakil rakyat.
“Bagi saya kehidupan adalah belajar. Dan pembelajaran itu bisa dari mana saja
lingkungan bekerja, masyarakat dari golongan manapun, kelompok agama apapun serta dari berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kaya
atau miskin,” ujar Bagas yang pernah duduk sebagai Direktur Utama PTPN-III
(Holding).
Jadi seorang direktur holding sebuah perusahaan, tentunya fasilitas yang didapat
sangatlah lebih dari biasa. Namun sangat berbeda dengan kehidupan pribadi
sehari hari Bagas Angkasa, tidak pilih pilih dalam pergaulan dan jauh dari kesan
mewah.
Misalnya, waktu berada di Jember, pada 9 Januari 2019 lalu Bagaspun makan di
sebuah warung pecel dengan harga sepiringnya tidak lebih dari Rp 10.0000. Tak
sungkan-sungkan dia melahap menu nasi pecel dengan lauk sepotong tempe. Dia
pun tak risih saat disapa masyarakat perkebunan malah dengan akrabnya diajak
foto bersama.
Dengan emak-emakpun, Bagas bisa berakrab-akrab ria, tanpa batas dan
formalitas. “Ya, beginilah saya. Insya Allah jika saya terpilih menjadi wakil rakyat, saya akan tetap seperti ini. Untuk itu saya mohon dukungannya semua pihak bisa
membantu saya agar bisa terpilih ke Senayan (jadi DPR RI,red),” pintanya.
Tidak hanya sampai di situ, Bagas juga sangat akrab bahkan nyaris tanpa batas
ketika bereuni dengan rekan-rekan kerja saat bertugas sebagai Direktur Utama
PTPN XII “Kedudukan antara DIrekturUtama dan staf itu ada dalam saat bekerja.
Diluar Jam kerja saya tidak ada batas dengan staf, ya guyonan biasa seperti antar
teman,” katanya. Kehidupan yang sederhana ini tentu didasari atas sikapnya yang anti korupsi. (Tim)