SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Memasuki puncak musim tanam padi 2018-2019, PT Petrokimia Gresik (PG) kembali mengampanyekan pentingnya pemupukan berimbang. “Salah satu yang terpenting adalah penggunaan pupuk organik sebagai pembenah tanah yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sehingga tanah dapat menyerap pupuk anorganik secara efektif dan efisien,” ujar Direktur Utama PG Rahmad Pribadi saat tanam padi perdana di lahan sawah seluas satu hektar di Desa Jagang, Kecamatan Blambangan Pagar Kabupaten Lampung Utara, Selasa (8/1).
Dirut Rahmad menambahkan, pemupukan berimbang merupakan pemberian sejumlah pupuk untuk mencapai ketersediaan unsur hara penting dalam tanah. Tujuannya agar kebutuhan hara tanaman terpenuhi, sehingga produktivitas tanaman dapat dicapai.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, dosis pemupukan berimbang yang akan digunakan dalam demonstration plot (demplot) di sini adalah 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska Plus, dan 200 kg pupuk Urea untuk satu hektar sawah.
Selain pupuk organik untuk tanah, PG juga mendorong pemanfaatan pupuk NPK untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Dalam hal ini adalah pupuk NPK Phonska Plus, yaitu produk pupuk non-subsidi retail kemasan 25 kg yang mulai diperkenalkan PG sejak 2016.
“Selain memenuhi unsur hara penting seperti Nitrogen, Phospor, Kalium, dan Sulfur, Phonska Plus juga mengandung unsur hara Zink. Ini adalah unsur hara mikro yang tidak ada pada NPK Phonska bersubsidi,” jelas Rahmad.
Penambahan kandungan Zink pada Phonska Plus berdasarkan laporan International Fertilizer Association (IFA), yang menyebutkan bahwa kondisi tanah di Indonesia mengalami defisiensi Zink yang cukup parah.
“Jadi Phonska Plus ini merupakan solusi, atas permasalahan tanah yang kami tawarkan kepada petani. Selain dapat meningkatkan produktivitas, penggunaan Phonska Plus juga bisa mengembalikan unsur hara Zink yang saat ini defisit,” tambah Rahmad. (san)